Kamis, 28 Juli 2022

Resensi Novel: Bulan – Tere Liye

 



Judul             : Bulan
Penulis           : Tere Liye
Penerbit         : Gramedia
Tebal Buku    : 400 halaman; 13.5 x 20 cm
Kota Terbit    : Jakarta
Tahun Terbit  : 2015
Harga              : Rp. 79.000

Buku ini merupakan serial kedua setelah novel yang sebelumnya berjudul Bumi. Novel ini menceritakan tentang petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Matahari. Mereka datang ke Klan Matahari bersama dengan Av, Ily, dan Miss Selena. Awalnya mereka datang ke Klan Matahari untuk bernegosiasi agar Klan Matahari mau diajak berkoalisi dengan Klan Bulan untuk menghadapi ancaman perang di dunia parallel. Mereka datang dan diterima di Klan Matahari saat pembukaan Festival Bunga Matahari, yaitu kompetisi mencari bunga matahari pertama yang bisa mekar suatu tempat yang tidak bisa ditebak di Klan Matahari.

Namun ternyata ketua komsil Klan Matahari mempunyai rencana lain dibalik diterimanya mereka membuka pintu dunia parallel. Secara sepihak, Raib, Seli, Ali, dan Ily diminta ikut menjadi kontingen peserta ke-10 Festival Bunga Matahari, yang terkenal sangat berbahaya. Apalagi untuk mereka yang tidak dipersiapkan untuk menjadi peserta festival sebelumnya. Karena hal tersebut, pihak Klan Matahari memberi sedikit kemudahan dengan memberikan tunggangan berupa Harimau putih yang berasal dari Klan Bulan dan diberi petunjuk pertama. Mereka diberi waktu 9 hari untuk mencari bunga matahari yang pertama mekar dengan sisa 2 pentunjuk rahasia yang harus dipecahkan. Mereka menemui banyak rintangan tetapi juga menemui banyak bantuan di sepanjang perjalanan selama 9 hari. Diantaranya ketika mereka kelelahan saat baru memulai pencarian, mereka bertemu seorang penduduk lokal bernama Hana yang memberikan tempat berteduh dan bekal makanan. Setelah itu mereka menemui rintangan berupa gorila yang marah dan burung pemakan daging. Namun mereka berhasil melewati itu dengan selamat. Malamnya, mereka berhasil memecahkan petunjuk pertama yang berupa air terjun yang bersinar saat malam hari. Mereka bertemu dengan seorang pemburudari timur yang mengantarkan mereka memecahkan petunjuk kedua yang berupa ikan yang memancarkan cahaya saat malam hari dan mengalahkan moster gurita. Mereka tersapu air bah lalu singgah di sebuah desa namun warga mengusir mereka karena warga beranggapan bahwa peserta festival bunga matahari yang datang ke desa mereka akan membawa bencana. Tetapi mereka bertemu dengan tabib desa tersebut yang memberikan petunjuk untuk petunjuk ketiga yang berupa jamur beracun yang mengeluarkan cahaya. Rintangan terakhir, mereka harus melewati lorong tikus tanah di bawah tanah yang sangat berbahaya juga bau. Mereka sempat berpikir bunga matahari pertama akan mekar di kota, namun mereka salah. Raib bisa membaca alam dan menemukan maksud petunjuk ketiga adalah kebun perdu milik Hana. Sesampainya mereka di kebun Hana, ternyata ada kontingen lain yang sudah tiba namun mereka melakukan banyak kecurangan. Ketua komsil mengetahui bahwa kontingen tersebut melakukan banyak kecurangan dan memutuskan pemenangnya adalah kontingen Raib. Rahasia besar baru saja terbuka. Bunga matahari yang pertama mekar tersebut ternyata mempunyai kekuatan yang sangat kuat dan bisa mengabulkan permintaan apa saja bagi mereka yang memetik dan memegangnya sambil mengatakan keinginannya.

Mengetahui tindakan jahat yang hendak dilakukan ketua komsil untuk menguasai Klan Matahari, sekuat tenaga Raib, Seli, Ali, Ily, dibantu dengan Av, Miss Selena, dan seorang anggota komsil berusaha menghalangi tindakan jahat ketua komsil. Mereka menang dan berhasil menjatuhkan ketua komsil ke penjara bayangan dan menutup akses ke sana selamanya. Namun, Ily meninggal dunia saat berusaha melawan. Setelah itu mereka kembali ke Klan Bumi.

Kelebihan:

Tere Liye berhasil membuat pembaca berkhayal tingkat tinggi saat membaca novel ini. Ceritanya sangat tidak terduga dan membuat penasaran.

Kekurangan:                                                                              

Terdapat banyak istilah yang tidak biasa dan seringkali pembaca gagal menangkap maksud dari penggambaran latar suasana dan latar tempat pada cerita.


Resensi Novel: Bulan – Tere Liye

  Judul                : Bulan Penulis               : Tere Liye Penerbit            : Gramedia Tebal Buku     : 400 halaman; 13.5 x 20 c...