Judul :
Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Tebal Buku : 400 halaman; 13.5 x 20 cm
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
Harga : Rp. 79.000
Buku ini
merupakan serial kedua setelah novel yang sebelumnya berjudul Bumi. Novel ini menceritakan tentang petualangan Raib, Seli,
dan Ali di Klan Matahari. Mereka datang ke Klan Matahari bersama dengan Av,
Ily, dan Miss Selena. Awalnya mereka datang ke Klan Matahari untuk bernegosiasi
agar Klan Matahari mau diajak berkoalisi dengan Klan Bulan untuk menghadapi
ancaman perang di dunia parallel. Mereka datang dan diterima di Klan Matahari
saat pembukaan Festival Bunga Matahari, yaitu kompetisi mencari bunga matahari
pertama yang bisa mekar suatu tempat yang tidak bisa ditebak di Klan Matahari.
Namun ternyata ketua komsil Klan Matahari mempunyai
rencana lain dibalik diterimanya mereka membuka pintu dunia parallel. Secara
sepihak, Raib, Seli, Ali, dan Ily diminta ikut menjadi kontingen peserta ke-10
Festival Bunga Matahari, yang terkenal sangat berbahaya. Apalagi untuk mereka
yang tidak dipersiapkan untuk menjadi peserta festival sebelumnya. Karena hal
tersebut, pihak Klan Matahari memberi sedikit kemudahan dengan memberikan
tunggangan berupa Harimau putih yang berasal dari Klan Bulan dan diberi
petunjuk pertama. Mereka diberi waktu 9 hari untuk mencari bunga matahari yang
pertama mekar dengan sisa 2 pentunjuk rahasia yang harus dipecahkan. Mereka
menemui banyak rintangan tetapi juga menemui banyak bantuan di sepanjang
perjalanan selama 9 hari. Diantaranya ketika mereka kelelahan saat baru memulai
pencarian, mereka bertemu seorang penduduk lokal bernama Hana yang memberikan
tempat berteduh dan bekal makanan. Setelah itu mereka menemui
rintangan berupa gorila yang marah dan burung pemakan daging. Namun mereka
berhasil melewati itu dengan selamat. Malamnya, mereka berhasil memecahkan
petunjuk pertama yang berupa air terjun yang bersinar saat malam hari. Mereka
bertemu dengan seorang pemburudari timur yang mengantarkan mereka memecahkan
petunjuk kedua yang berupa ikan yang memancarkan cahaya saat malam hari dan
mengalahkan moster gurita. Mereka tersapu air bah lalu singgah di sebuah desa
namun warga mengusir mereka karena warga beranggapan bahwa peserta festival bunga
matahari yang datang ke desa mereka akan membawa bencana. Tetapi mereka bertemu
dengan tabib desa tersebut yang memberikan petunjuk untuk petunjuk ketiga yang
berupa jamur beracun yang mengeluarkan cahaya. Rintangan terakhir, mereka harus
melewati lorong tikus tanah di bawah tanah yang sangat berbahaya juga bau. Mereka sempat berpikir bunga matahari pertama akan
mekar di kota, namun mereka salah. Raib bisa membaca alam dan menemukan maksud
petunjuk ketiga adalah kebun perdu milik Hana. Sesampainya mereka di kebun
Hana, ternyata ada kontingen lain yang sudah tiba namun mereka melakukan banyak
kecurangan. Ketua komsil mengetahui bahwa kontingen tersebut melakukan banyak
kecurangan dan memutuskan pemenangnya adalah kontingen Raib. Rahasia besar baru
saja terbuka. Bunga matahari yang pertama mekar tersebut ternyata mempunyai
kekuatan yang sangat kuat dan bisa mengabulkan permintaan apa saja bagi mereka
yang memetik dan memegangnya sambil mengatakan keinginannya.
Mengetahui
tindakan jahat yang hendak dilakukan ketua komsil untuk menguasai Klan
Matahari, sekuat tenaga Raib, Seli, Ali, Ily, dibantu dengan Av, Miss Selena,
dan seorang anggota komsil berusaha menghalangi tindakan jahat ketua komsil.
Mereka menang dan berhasil menjatuhkan ketua komsil ke penjara bayangan dan
menutup akses ke sana selamanya. Namun, Ily meninggal dunia saat berusaha
melawan. Setelah itu mereka kembali ke Klan Bumi.
Kelebihan:
Tere
Liye berhasil membuat pembaca berkhayal tingkat tinggi saat membaca novel ini.
Ceritanya sangat tidak terduga dan membuat penasaran.
Kekurangan:
Terdapat
banyak istilah yang tidak biasa dan seringkali pembaca gagal menangkap maksud
dari penggambaran latar suasana dan latar tempat pada cerita.